UNIVERSITAS
NEGERI MALANG
FAKULTAS
EKONOMI
PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
PEMBAHASAN
Risiko adalah sesuatu yang dapat
mempengaruhi sasaran perusahaan. Salah satu atribut risiko adalah
ketidakpastian, baik dari sesuatu yang sudah diketahui maupun dari sesuatu yang
belum diketahui. Dalam penyusunan strategi yang baik, haruslah juga
memperhatikan risiko-risiko yang mungkin terjadi dalam konteks eksternal maupun
konteks internal perusahaan, dan melakukan antisipasi perlakuan risiko bila
memang risiko tersebut menjadi kenyataan.
Manajemen risiko perusahaan adalah
sebuah upaya yang dilaksanakan oleh Dewan Komisaris, Direksi, jajaran
manajemen, dan karyawan perusahaan untuk mengidentifikasi, menganalisis,
mengelola, serta menangani risiko-risiko yang dapat mempengaruhi pencapaian
sasaran perusahaan. Proses pengelolaan dan penanganan risiko ini dilaksanakan
dalam batasan selera risiko (risk appetide) yang dapat ditanggung perusahaan.
Dengan melakukan ini maka dapat diperoleh jaminan atas keyakinan yang wajar
atas pencapaian keseluruhan sasaran perusahaan.
Penerapan manajemen risiko adalah bagian dari
penerapan Good Corporate Governance (GCG). Berdasarkan Peraturan Menteri Badan
Usaha Milik Negara Nomor : PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang
Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) Pada
Badan Usaha Milik Negara, Direksi wajib menyusun manajemen risiko manual dan
membangun serta melaksanakan program manajemen risiko perusahaan secara terpadu
yang merupakan bagian dari pelaksanaan program GCG, serta menyampaikan laporan
profil manajemen risiko dan penanganannya bersamaan dengan laporan berkala
perusahaan. Oleh karena itu, penerapan manajemen risiko juga perlu dikawal oleh
prinsip-prinsip tertentu sehingga kongruen dengan penerapan GCG dan bisa
berjalan secara efektif.
Tujuan penerapan Manajemen Risiko
Perusahaan diyakini mampu untuk :
1. Memastikan
risiko-risiko yang ada di Perusahaan telah diidentifikasi dan dinilai, serta
telah dibuatkan rencana tindakan untuk meminimalisasi dampak dan kemungkinan
terjadinya.
2. Memastikan
bahwa rencana tindakan telah dilaksanakan secara efektif dan dapat
meminimalisasi dampak dan kemungkinan terjadinya risiko.
3. Meningkatkan
efektifitas dan efisiensi manajemen, karena semua risiko yang dapat menghambat
proses perusahaan telah diidentifikasikan dengan baik, termasuk cara untuk
mengatasi gangguan kelancaran proses perusahaan telah diantisipasi sebelumnya,
sehingga bila gangguan tersebut memang terjadi, maka perusahaan telah siap
untuk menanganinya dengan baik.
4. Membantu
Manajemen Perusahaan dalam pengambilan keputusan dengan menyediakan informasi
mengenai risiko-risiko yang ada di Perusahaan, baik risiko strategis maupun
kegiatan fungsi-fungsi/proses bisnis di Unit Kerja.
5. Lebih
memberikan jaminan yang wajar atas pencapaian sasaran perusahaan karena
terselenggaranya manajemen yang lebih efektif dan efisien, hubungan dengan
pemangku kepentingan yang semakin membaik, kemampuan menangani risiko
perusahaan yang juga meningkat, termasuk risiko kepatuhan dan hukum.
A.
MANAGING FINANCIAL RISK
Manajemen risiko keuangan terfokus pada risiko yang
dapat dikelola dengan menggunakan instrumen-instrumen keuangan. Tujuan utama
manajemen risiko keuangan adalah untuk meminimalkan potensi kerugian yang
timbul dari perubahan tak terduga dalam harga mata uang, kredit, komoditas, dan
ekuitas.
Para pelaku pasar cenderung tidak berani mengambil
risiko. Perantara jasa keuangan dan pencipta pasar memberikan respons dengan
menciptakan produk keuangan yang memungkinkan seorang pelaku pasar untuk
mengalihkan risiko perubahan harga tak terduga kepada orang lain-pihak lawan.
1. Komponen
Utama Risiko Mata Uang Asing
Untuk meminimalkan eksposur yang dihadapi atas
volatilitas kurs valuta asing, harga komoditas, tingkat suku bunga, dan harga
sekuritas, industri jasa keuangan banyak menawarkan produk lindung nilai
keuangan, seperti swap, suku bunga, dan juga opsi. Kebanyakan instrument
keuangan tersebut diperlakukan sebagai pos-pos di luar neraca oleh sejumlah
perusahaan yang melakukan pelaporan keuangan secara internasional. Akibatnya,
risiko-risiko yang terkait dengan penggunaan instrument ini sering kali
tertutupi, dan sampai sekarang pembuat standar akuntansi dunia melakukan
pembahasan atas prinsip pengukuran dan pelaporan yang tepat untuk produk-produk
keuangan ini. Materi pembahasan ini salah satunya adalah membahas pelaporan
internal dan masalah pengendalian yang terkait dengan masalah yang sangat
penting
Ada beberapa komponen utama dalam risiko mata uang
asing, yaitu:
·
Accounting risk (risiko akuntansi):
Risiko bahwa perlakuan akuntansi yang lebih disukai atas suatu transaksi tidak
tersedia.
·
Balance sheet hedge (lindung nilai
neraca): Mengurangi eksposur valuta asing yang dihadapi dengan membedakan
berbagai aktiva dan kewajiban luar negeri suatu perusahaan.
·
Counterparty (pihak lawan):
Individu/lembaga yang terpengaruh dengan suatu transaksi.
·
Credit risk (risiko kredit): Risiko
bahwa pihak lawan mengalami gagal bayar atas kewajibannya.
·
Derivatif: Perjanjian kontraktual
yang menimbulkan hak atau kewajiban khusus dengan nilai yang berasal dari
instrument atau komoditas keuangan lainnya.
·
Economic exposure (eksposur
ekonomi): Pengaruh perubahan kurs valuta asing terhadap biaya dan pendapatan
perusahaan di masa depan.
·
Exposure management (manajemen
eksposur): Penyusunan strukturdalam perusahaan untuk meminimalkan pengaruh
buruk perubahan kursterhadap laba.
·
Dan lain-lain.
2. Tugas Dalam
Mengelola Mata Uang Asing
Manajemen risiko dapat meningkatkan nilai perusahaan
dengan mengidentifikasi, mengendalikan/mengelola risiko keuangan yang dihadapi
secara aktif. Jika nilai perusahaan menyamai nilai kini arus kas masa depannya,
manajemen potensi risiko yang aktif dapat dibenarkan dengan beberapa alasan
berikut:
·
Manajemen eksposur membantu dalam menstabilkan
ekspektasi arus kas perusahaan. Aliran arus kas yang lebih stabil dapat
meminimalkan kejutan laba, sehingga meningkatkan nilai kini ekspektasi arus
kas. Laba yang stabil juga mengurangi kemungkinan risiko gagal bayar dan
kebangkrutan, atau risiko bahwa laba mungkin tidak dapat menutupi pembayaran
jasa utang kontraktual.
·
Manajemen eksposur yang aktif
memungkinkan perusahaan untuk berkonsentrasi pada risiko bisnisnya yang utama.
Contohnya pada perusahaan manufaktur, ia dapat melakukan lindung nilai risiko
suku bunga dan mata uang, sehingga dapat berkonsentrasi pada produksi dan
pemasaran.
·
Para pemberi pinjaman, karyawan, dan
pelanggan juga memperoleh manfaat dari manajemen eksposur. Pemberi pinjaman
umumnya memiliki toleransi risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan
pemegang saham, sehingga membatasi eksposur perusahaan untuk menyeimbangkan
kepentingan pemegang saham dan pemegang obligasi. Produk derivative juga
memungkinkan dana pensiun yang dikelola pemberi kerja memperoleh imbalan yang
lebih tinggi dengan memberi kesempatan untuk berinvestasi dalam instrument
tertentu tanpa harus membeli atau menjual instrument terkait secara nyata.
Karena kerugian yang ditimbulkan oleh risiko harga dan suku bunga tertentu
dialihkan kepada pelanggan dalam bentuk harga yang lebih tinggi, manajemen
eksposur membatasi risiko yang dihadapi oleh konsumen.
3. Pendefinisian dan Perhitungan Risiko Translasi
Translasi hanyalah perubahan satuan unit moneter,
seperti hanya sebuah neraca yang dinyatakan dalam IDR disajikan ulang dalam
nilai ekuivalen DollarAS.
Potensi risiko translasi ini mengukur pengaruh
perubahan kurs valas terhadap nilai ekuivalen mata uang domestik atas aktiva
dan kewajiban dalam mata uang asing yang dimiliki oleh perusahaan. Karena
jumlah dalam mata uang asing umumnya ditranslasikan ke dalam nilai ekuivalen
mata uang domestik untuk tujuan pengawasan manajemen atau pelaporan keuangan
eksternal, pengaruh translasi itu menimbulkan dampak langsung terhadap laba
yang diinginkan.
Risiko translasi dapat dihitung dengan 2 cara, yaitu:
·
Dikatakan potensi risiko positif
apabila aktiva terpapar lebih besar daripada kewajiban (yaitu pos-pos dalam
mata uang asing yang ditranslasikan berdasarkan kurs kini. Devaluasi mata uang
asing relatif terhadap mata uang pelaporan (nilai mata uang asing menurun)
menimbulkan kerugian translasi. Revaluasi mata uang asing (nilai mata uang
asing meningkat) menghasilkan keuntungan translasi.
·
Potensi risiko negatif apabila
kewajiban terpapar melebihi aktiva terpapar. Dalam kasus ini, devaluasi mata
uang asing menyebabkan timbulnya keuntungan translasi. Revalusi mata uang asing
menyebabkan kerugian translasi.
4. Perbedaan
Risiko Akutansi dengan Risiko Ekonomi
Akuntansi manajemen memainkan peran yang penting dalam
proses risiko manajemen. Mereka membantu dalam mengidentifikasikan eksposur
pasar, mengkuantifikasi keseimbangan yang terkait dengan strategi respons
risiko alternative, mengukur potensi yang dihadapi perusahaan terhadap risiko
tertentu, mencatat produk lindung nilai tertentu dan mengevaluasi program
lindung nilai.
Kerangka dasar yang bermanfaat untuk mengidentifikasi berbagai jenis risiko market berpotensi dapat disebut sebagai pemetaan risiko. Kerangka ini diawali dengan pengamatan atas hubungan berbagai risiko pasar terhadap pemicu nilai suatu perusahaan dan pesaingnya. Pemicu nilai mengacu pada kondisi keuangan dan pos-pos kinerja operasi keuangan utama yang mempengaruhi nilai suatu perusahaan.
Kerangka dasar yang bermanfaat untuk mengidentifikasi berbagai jenis risiko market berpotensi dapat disebut sebagai pemetaan risiko. Kerangka ini diawali dengan pengamatan atas hubungan berbagai risiko pasar terhadap pemicu nilai suatu perusahaan dan pesaingnya. Pemicu nilai mengacu pada kondisi keuangan dan pos-pos kinerja operasi keuangan utama yang mempengaruhi nilai suatu perusahaan.
Risiko pasar mencakup risiko kurs valuta asing dan
suku bunga, serta risiko harga komoditas dan ekuitas. Mata uang Negara sumber
pembelian mengalami penurunan nilai relative terhadap mata uang Negara
domestik, maka perubahan ini dapat menyebabkan pesaing domestik mampu menjual
dengan harga yang lebih rendah, ini disebut sebagai risiko kompetitif mata uang
yang dihadapi. Akuntan manajemen harus memasukkan suatu fungsi demikian
probabilitas yang terkait dengan serangkaian hasil keluaran masing-masing
pemicu nilai.
Peran lain yang dimainkan oleh para akuntan dalam
proses manajemen resiko meliputi proses kuantifikasi penyeimbangan yang
berkaitan dengan alternative strategi respon risiko. Risiko kurs valuta asing
adalah salah satu bentuk risiko yang paling umum dan akan dihadapi oleh
perusahaan multinasional. Di dalam dunia kurs mengambang, manajemen risiko
mencakup:
·
antisipasi pergerakan kurs,
·
pengukuran risiko kurs valuta asing
yang dihadapi perusahaan,
·
perancangan strategi perlindungan
yang memadai,
·
pembuatan pengendalian manajemen
risiko internal.
Manajer keuangan harus memiliki informasi mengenai
kemungkinan arah, waktu, dan magnitude perubahan kurs dan dapat menyusun
ukuran-ukuran defensive memadai dengan lebih efisien dan efektif.
5. Strategi
Perlindungan Nilai Tukar dan Perlakuan Akuntansi yang Diperlukan
Setelah mengidentifikasi potensi risiko, selanjutnya
adalah merancang strategi lindung nilai untuk meminimalkan atau bahkan
menghilangkan potensi risiko tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan lindung
nilai neraca, operasional, dan kontraktual.
·
Lindung
Nilai Neraca
Strategi perlindungan dengan menyesuaikan tingkatan
dan nilai denominasi moneter aktiva dan kewajiban perusahaan yang terpapar,
yang akan dapat mengurangi potensi risiko yang dihadapi perusahaan.
Contoh
metode lindung nilai pada suatu anak perusahaan yang berlokasi di negara yang
rentan terhadap devaluasi adalah:
1.
Mempertahankan saldo kas dalam mata
uang lokal sebesar tingkat minimum yang diperlukan untuk mendukung operasi
berjalan.
2.
Mengembalikan laba yang di atas
jumlah yang diperlukan untukekspansi modal kepada induk perusahaan.
3.
Mempercepat (memastikan-leading)
penerimaan dari piutang dagangyang beredar dalam mata uang local.
4.
Menunda (memperlambat-lagging)
pembayaran utang dalam mata uang local.
5.
Mempercepat pembayaran utang dalam
mata uang asing.
6.
Menginvestasikan kelebihan utang
tunai ke dalam persediaan danaktiva lainnya dalam mata uang local yang tidak
terlalu terpengaruh oleh kerugian devaluasi.
7.
Berinvestasi dalam aktiva di luar
negeri dengan mata uang yang kuat
·
Lindung
Nilai Operasional
Lindung nilai operasional berfokus pada
variabel-variabel yang mempengaruhi pendapatan dan beban dalam mata uang asing.
Pengendalian biaya yang lebih ketat memungkinkan margin keselamatan yang lebih
besar terhadap potensi kerugian mata uang. Lindung nilai structural mencakup
relokasi tempat manufaktur untuk mengurangi potensi risiko yang dihadapi
perusahaan atau mengubah negara yang menjadi sumber bahan mentah dan komponen
manufaktur.
·
Lindung
Nilai Kontraktual
Salah satu bentuk lindung nilai dengan instrumen
keuangan, baik instrument derivatif maupun instrument dasar. Produk instrument
ini mencakup kontrak forward, future, opsi, dan gabungan ketiganya
dikembangkan. Untuk memberikan fleksibilitas yang lebih besar kepada para
manajer dalam mengelola potensi risiko valas yang dihadapi.
Perlakuan Akuntansi
Sebelum standar dibuat, standar akuntansi global untuk
produk derivatif tidak lengkap, tidak konsisten dan dikembangkan secara
bertahap. Kebanyakan instrument keuangan, yang sifatnya dapat dieksekusi,
diperlakukan sebagai pos-pos di luar neraca. Kemudian FASB menerbitkan FAS No.133,
yang diklarifikasi melalui FAS 149 pada bulan April 2003, untuk memberikan
pendekatan tunggal yang komprehensif atas akuntansi untuk transaksi derivatif
dan lindung nilai. IFRS No. 39 (revisi) berisi panduan yang untuk pertama
kalinya memberikan tuntunan yang universal terhadap akuntansi untuk derivative
keuangan.
Provisi dasar standar ini adalah:
1.
Instrument-instrumen derivatif
dicatat pada neraca sebagai aktiva dan kewajiban. Instrumen derivatif dicatat
sebesar nilai wajarnya, termasuk yang melekat pada kontrak utama yang tidak
dicatat sebesar nilai wajarnya.
2.
Keuntungan atau kerugian dari
perubahan dalam nilai wajar instrument derivatif, bukan termasuk aktiva atau
kewajiban, namun diakui sebagai laba jika direncanakan sebagai lindung nilai.
3.
Lindung nilai haruslah sangat
efektif agar layak mendapatkan perlakuan akuntansi khusus, yaitu keuntungan
atau kerugian atas instrument lindung nilai secara tepat harus mengimbangi
keuntungan atau kerugian sesuatu yang dilindung nilai.
4.
Hubungan lindung nilai harus
terdokumentasi secara lengkap demi manfaat pembaca laporan.
5.
Keuntungan/kerugian dari investasi
bersih dalam mata uang asing (posisi aktiva atau kewajiban terpapar bersih)
pada awalnya dicatat dalam laba komprehensif lainnya. Selanjutnya
direklasifikasikan ke dalam laba berjalan jika anak perusahaan tersebut dijual
atau dilikuidasi.
6.
Keuntungan/kerugian dari lindung
nilai terhadap arus kas masa depan yang belum pasti, seperti perkiraan
penjualan ekspor, pada awalnya diakui sebagai bagian dari laba komprehensif.
Keuntungan/kerugian diakui dalam laba apabila transaksi yang diperkirakan
terjadi itu mempengaruhi laba.
Namun, meskipun aturan penuntun yang dikeluarkan FASB
dan IASB telah banyak mengklarifikasi pengakuan dan pengukuan derivatif, masih
saja terdapat beberapa masalah. Yang pertama berkaitan dengan nilai wajar.
Kompleksitas pelaporan keuangan juga semakin meningkat jika lindung nilai
dianggap sangatlah tidak efektif untuk mengimbangi risiko valas.
6. Masalah
Akuntansi dan Pengendalian Terkait Dengan Manajemen Risiko Nilai Tukar Mata
Uang Asing
Perusahaan-perusahaan secara berkesinambungan
menciptakan dan menerapkan strategi-strategi baru untuk memperbaiki arus kas
mereka dalam rangka meningkatkan kekayaan pemegang saham. Sejumlah strategi
mengharuskan dilakukannya ekspansi dalam pasar local. Strategi-strategi lain
mengharuskan penetrasi ke dalam pasar asing. Pasar luar negeri bisa sangat
berbeda dari pasar lokal. Pasar luar negeri menciptakan kesempatan timbulnya
peningkatan arus kas perusahaan.
Banyaknya hambatan masuk ke dalam pasar luar negeri
yang telah dicabut atau berkurang, mendorong perusahaan-perusahaan untuk
memperluas perdagangan internasional. Konsekuensinya, banyak perusahaan
nasional berubah menjadi perusahaan multinasional (multinasional corporation)
yang didefinisikan sebagai perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam suatu
bentuk bisnis internasional.
Tujuan MNC sendiri secara umum adalah memaksimumkan kekayaan pemegang saham. Penentuan tujuan sangat penting bagi sebuah MNC, karena semua keputusan yang akan dilakukan harus memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan tersebut. Setiap usulan kebijakan korporasi tidak hanya perlu mempertimbangkan laba potensial, tetapi juga risiko-risikonya. Sebuah MNC harus membuat keputusan-keputusan berlandaskan tujuan yang sama dengan tujuan perusahaan domestik murni. Tetapi di sisi lain, perusahaan MNC memiliki kesempatan yang jauh lebih luas, yang membuat keputusannya menjadi lebih kompleks.
Tujuan MNC sendiri secara umum adalah memaksimumkan kekayaan pemegang saham. Penentuan tujuan sangat penting bagi sebuah MNC, karena semua keputusan yang akan dilakukan harus memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan tersebut. Setiap usulan kebijakan korporasi tidak hanya perlu mempertimbangkan laba potensial, tetapi juga risiko-risikonya. Sebuah MNC harus membuat keputusan-keputusan berlandaskan tujuan yang sama dengan tujuan perusahaan domestik murni. Tetapi di sisi lain, perusahaan MNC memiliki kesempatan yang jauh lebih luas, yang membuat keputusannya menjadi lebih kompleks.
Ada beberapa kendala yang dialami oleh perusahaan MNC
seperti, kendala lingkungan, kendala regulatori, dan kendala etika. Kendala
lingkungan dapat dilihat dari perbedaan karakteristik tiap negara. Kendala
regulatori berupa perbedaan peraturan setiap negara yang ada seperti, pajak,
aturan-aturan konversi valuta, serta peraturan-peraturan lain yang dapat
mempengaruhi arus kas anak perusahaan. Kendala etika sendiri digambarkan
sebagai suatu praktek bisnis yang berbeda-beda di tiap Negara.
MNC, dalam melakukan bisnis internasionalnya, secara umum
dapat menggunakan metode-metode berikut:
- Perdagangan internasional
- Licensing
- Franchising
- Usaha patungan
- Akuisisi perusahaan
- Pembentukan anak perusahaan baru di luar negeri
Metode-metode bisnis internasional meminta investasi
langsung dalam operasi-operasinya di luar negeri atau lebih dikenal dengan
sebutan Direct Foreign Invesment (DFI). Perdagangan internasional dan pemberian
lisensi biasanya tidak dianggap sebagai DFI karena keduanya tidak melibatkan
investasi langsung dalam operasi di luar negeri. Franchising dan usaha patungan
cenderung meminta investasi langsung, tetapi dalam jumlah relatif kecil.
Akuisisi dan pendirian anak perusahaan baru merupakan elemen DFI yang paling
besar.
Berbagai peluang serta keuntungan sebuah MNC tidak
lepas dari risiko yang akan muncul. Walaupun bisnis internasional dapat
mengurangi exposure sebuah MNC terhadap kondisi-kondisi ekonomi negara asalnya,
bisnis internasional biasanya juga meningkatkan exposure MNC terhadap
pergerakan nilai tukar, kondisi ekonomi luar negeri, dan risiko politik.
Sebagian besar bisnis internasional meminta pertukaran satu valuta dengan
valuta yang lain untuk melakukan pembayaran. Karena nilai tukar terus
berfluktuasi, jumlah kas yang dibutuhkan untuk melakukan pembayaran juga tidak
pasti. Konsekuensinya, jumlah unit valuta negara asal yang dibutuhkan untuk
membayar bisa berubah walaupun pemasoknya tidak mengubah harga. Selain itu,
ketika perusahaan multinasional memasuki pasar asing untuk menjual produk,
permintaan atas produk tersebut tergantung pada kondisi-kondisi ekonomi dalam
pasar tersebut. Jadi, arus kas perusahaan multinasional dipengaruhi oleh kondisi-kondisi
ekonomi luar negeri.
Manajemen dapat menggunakan pengendalian terhadap
nilai tukar mata uang asing dengan lindung nilai. Namun, setiap strategi
manajemen risiko keuangan harus mengevaluasi efektivitas program lindung nilai
tersebut. Umpan balik dari sistem evaluasi yang berjalan akan membantu untuk
menyusun pengalaman kelembagaan dalam praktek menajamen risiko. Penilaian
kinerja program manajemen risiko juga memberikan informasi mengenai kapan
strategi yang ada sudah tidak lagi tepat untuk digunakan. Jadi intinya,
pengendalian keuangan yang efektif adalah dengan sistem evaluasi kinerja.
Sistem evaluasi kinerja terbukti bermanfaat dalam
berbagai sektor. Sektor ini mencakup, tetapi tidak terbatas pada, bagian
treasuri perusahaan, pembelian dan anak perusahaan luar negeri. Kontrol
terhadap bagian treasuri perusahaan mencakup pengukuran kinerja seluruh prodram
manajemen risiko nilai tukar, mengidentifikasikan lindung nilai yang digunakan,
dan pelaporan hasil lindung nilai. Sistem evaluasi tersebut juga mencakup
dokumentasi atas bagaimana dan sejauh apa bagian trasuri perusahaan membantu
unit usaha lainnya dalam organisasi itu.
Dalam banyak
organisasi, manajemen risiko valuta asing tersentralisasi pada kantor pusat
perusahaan. Hal ini memungkinkan para manajer anak perusahaan untuk
berkonsentrasi pada usaha intinya. Namun demikian, ketika membandingkan hasil
actual dan hasil yang diperkirakan, sistem evaluasi harus memiliki acuan yang
digunakan untukmembandingkan keberhasilan perlindungan risiko perusahaan.
B.
AN
INTEGRATED APPROACH TO CORPORATE RISK MANAGEMENT
Perusahaan menggunakan pendekatan terpadu dan proaktif
untuk mengelola risiko-risiko korporat. Proses manajemen risiko dilaksanakan
secara terintegrasi melalui aktivitas mengidentifikasi, mengukur, memantau dan
memitigasi risiko, mengkaji efektivitas pengelolaan risiko yang telah berjalan,
serta memantau dan mengontrol limit eksposur, maupun mengidentifikasi dan
mengevaluasi indikator-indikator risiko. Dalam proses pengambilan
keputusan-keputusan strategis selama tahun berjalan juga dilakukan analisa mendalam
atas ketidakpastian yang mempengaruhi relevansi dan keandalan informasi
pendukung guna melindungi serta meningkatkan nilai Perusahaan.
Pengelolaan risiko di Perusahaan mencakup keseluruhan
lingkup aktivitas usaha di Perusahaan, berdasarkan kebutuhan akan keseimbangan
antara fungsi operasional bisnis dengan pengelolaan risikonya. Dengan kebijakan
dan manajemen risiko yang berfungsi baik, maka manajemen risiko akan menjadi strategic
partner bagi unit bisnis dalam mendapatkan hasil optimal dari operasi
Perusahaan.
Langkah-langkah pengelolaan resiko:
1.
Berusaha mengidentifikasi
unsur-unsur ketidapastian dan tipe-tipe resiko yang dihadapi
2.
Berusaha menghindari dan
menanggulangi semua unsur ketidakpastian, mis. Membuat perencanaan yg baik
3.
Berusaha mengetahui korelasi dan
konsekuensi antar peristiwa, sehingga dapat diketahui resiko-resiko yang
terkandung di dalamnya
4.
Berusaha mencari dan mengambil
langkah-langkah (metode) untuk mennagani resiko-resiko yang telha berhasil
diidentifikasi (mengelola resiko yang dihadapi)
Di industri keuangan muncul sebuah pendekatan baru
dalam pengelolaan risiko yang disebut dengan istilah combined assurance yang
mengacu pada praktek pengelolaan risiko di perusahaan yang terintegrasi dan
terkoordinasi. Combined assurance dimaksudkan agar semua orang dalam perusahaan
memiliki kesadaran memitigasi risiko yang berpotensi muncul dari pekerjaannya.
Selama ini praktik pengelolaan dan mitigasi risiko
ditekankan pada unit manajemen risiko, dan juga didukung oleh Audit Internal
dan Kepatuhan. Namun sering kali aktivitas pengelolaan risiko seperti berjalan
sendiri-sendiri dan akhirnya mengakibatkan risiko-risiko yang sudah terjadi dan
sudah dimitigasi berulang kembali setelah beberapa tahun berlalu. Selain itu,
ketiadaan berkoordinasi pada pihak-pihak yang berwenang menangani risiko sejak
mitigasi hingga evaluasi, membuat beberapa risiko yang bersifat laten, muncul
dan mengejutkan perusahaan.
Hal inilah
yang ingin diperbaiki oleh metode combined assurance. Combined assurance bisa
dikatyakan sebagai sebuah pendekatan yang menyatukan fungsi-fungsi yang selama
ini melakukan pengelolaan risiko di perusahaan. Didalam Combined Assurance
terdapat tiga elemen krusial yang harus diimplementasikan dan tidak bisa
dipisahkan yaitu governance, risk management dan compliance atau yang dikenal
dengan GRC.
Manfaat Combined Assurance:
·
Mengintegrasikan pengawasan yang
terpisah-pisah menjadi suatu paduan pengawasan yang harmonis dan lengkap, yang
menangani tata kelola proses dan praktik manajemen risiko serta kepatuhan, yang
akhirnya mampu memberikan dukungan atas pencapaian sasaran dan visi perusahaan.
·
Memberikan gambaran yang lebih
komprehensif mengenai semua kegiatan dalam perusahaan untuk memastikan bahwa
tindakan yang mengandung risiko bisa terdeteksi lebih dini. Sekaligus juga ada
kontrol yang memadai untuk mengurangi risiko.
·
Meningkatkan transparansi,
menyederhanakan proses, dan memotong jalur yang tidak perlu, lebih efisien dan
efektif dalam pemanfaatan dan alokasi sumberdaya perusahaan, peningkatan
keamanan, yang akhirnya berdampak pada penghematan biaya.
C.
THE
CORPORATE INSURANCE DECISIONS
Pemindahan Risiko Kepada Perusahaan Asuransi
Asuransi dapat dideinisikan dari dua sudut pandangan.
Pertama Asuransi sebagai perlindungan terhadap risiko keuangan yang disediakan
pihak insurer. Kedua, asuransi alat penggabungan risiko dari dua atau lebih
orang-orang atau perusahaan-perusahaan melalui sumbangan aktual atau yang
dijanjikan untuk membentuk dana guna membayar klaim. Dari sudut pandangan orang
yang diasuransikan asuransi merupakan peralatan retensi resiko dan kombinasi
risiko. Cri-ciri khusus asuransi sebagai sarana transfer risikoadalah bahwa ia
memerlukan peyatuan (pooling) risiko ; yaitu insurer menggabungkan
risiko-risiko dari banyak tertanggung.
Pembelian asuransi kadang-kadang dikelirukan dengan
perjudian. Keduanya menanggung bersama satu karakteristik. Baik tertaggung
maupun penjudi, keduanya mungkin menerima lebih banyak uang daripada yang
mereka bayakan, hasilnya ditentukan oleh kejadian berpeluang. Akan tetapi
melalui pembelian asuransi, tertanggung memindahkan risiko murni yag ada,
sedangkan seorang penjudi menciptakan risiko spekulatif.
Dari sudut obligee, perlindungan
disediakan oleh surety bonds adalah mirip asuransi. Selanjutnya, surety yang
berbadan hukum dianggap sebagai insurer dalam segi hukum. Sebagian terbesar
asuransi kerugian yang besar memiliki bonding departemen tersendiri.
Manfaat asuransi yang sebenarnya adalah
menganti kerugian bagi mereka yang menderitakerugian tak diharapkan.
Mereka-merka ini dipulihkan atau setidak-tidaknya untuk mengubah posisi ekonomi
yang sebelumnya. Keuntungan bagi individu-individu ini elas. Masyarakat juga
memperoleh keuntungan karena orang-orang ini dipulihkan untuk berpoduksi
kembali, pendapatan pajak ditingkatkan dan dana kesejahteraan yang harus
dibayar pemerintah berkurang.
Perusahaan asuransi sebagai salah satu lembaga
keuangan bukan bank dapat menegerahkan dana-dana yang tersedia untuk investasi
pada bidang lain di luar asuransi, tidak hanya karena risiko yang kecil tetapi
juga karena adanya suatu pemasukan yang kontan, sehingga jumlah uang yang
tersedia selalu melebihi cadangan pembayaran klaim.
Meskipun pengawasan kerugian bukan suatu
bagian yang terkandung dalam konsep asuransi, perusahaan asuransi merupakan
suatu perusahaan pelopor dalam pengendalian kerugian.
Asuransi meningkatkan semangat bersaing, sebab tanpa perusahaan asuransi,
perusahaan kecil akan menghadapi suatu persaingan yang kurang efektif terhadap
perusahaan besar.
Manfaat yang ditawarkan perusahaan
asuransi adalah :
1.
Melindungi kerugian bagi
orang yang menderita kerugian harapan.
2.
Mengurangi siksaan
mental dan fisik bagi pihak tertanggung yang disebabkan rasa takut dan
kekhawatiran.
3.
Menghasilkan tingkat
produksi, tingkat harga dan struktur harga dan struktur harga yang
optimum.
4.
Menyediakan dana untuk
investasi.
5.
Memperbaiki posisi
persaingan perusahaan kecil. Sebagai tambahan perusahaan asuransi dalam praktek
berperan pula dalam aktivitas penting pengendalian kerugian.
Meskipun manfaat yang ditimbulkan oleh keberadaan perusahaan asuransi cukup
besar, tetapi asuransi juga menimbulkan biaya-biaya, meliputi:
a. Biaya Operasi, asuransi menciptakan biaya seperti biaya
pengendalian kerugian biaya penilaian kerugian, biaya-biaya yang timbul untuk
mencari calon tertanggung, pajak premi yang ditetapkan pemerintah dan biaya
administrasi umum. Biaya-biaya yang dikelarkan ditambahkan sejumlah profil dan
cadangan, mesti ditutup oleh premi yang dibebankan.
b. Bahaya
Moral, biaya yang kedua terdapat dalam industry
asuransi adalah terciptanyan moral hazard. Modal hazard adalah keadaan dimana
meningkatnya kans orang pribadi dengan sengaja (1) menyebabkan kerugian atau
(2) peningkatan keparahannya.
c. Moral
Hazard, biaya lain yang berhubungan yakni menciptakan morale hazard. Moral hazard
adalah suatu keadaan yang menyebabkan orang menjadi kurang berhati-hati
dibandingkan dengan pada keadaan lain.
d. Pengurangan
Biaya, biaya-biaya ini yang diciptakan oleh adanya industry asuransi yang jual,
lebih berat dari faedah-faedah yang telah disebutkan di atas. Tindaan yang
layak adalah mengurangi biaya ini.
Asuransi telah diterapkan sebagian besar hanya untuk
risiko murni. Jarang risiko spekulatif telah diasuransikan. Mengasuransikan
sebuah risiko spekulatif harus melibatkan premi yang mengharapkan suatu
keuntungan.
Syarat-syarat
Ideal Risiko yang Dapat di Asuransikan
Risiko yang dapat diasuransikan haruslah memenuhi
syarat-syarat berikut :
a) Kelayakan
Ekonomis
Untuk layaknya suatu
asuransi secara ekonomis, maka kerugian yang mungkin yang terjadi haruslah
cukup besar bagi tertanggung, sedangkan biaya asuransinya jangan terlalu tinggi
dibandingkan dengan kemungkinan kerugian tersebut.
b) Probabilitas
Dapat Diperhitungkan
Tingkat premi asuransi
itu didasarkan atas ramalan tentang masa depan. Ramalan ini didasarkan atas
taksiran probabilitas. Probabilitas ini pada umumnya didasarkan atas pengalaman
masa lampau. Cara inilah yang digunakan oleh perusahaan asuransi untuk menaksir
probabilitas.
c) Massal
dan Homogen
Syarat utama untuk dapat
diasuransikan adalah massal, artinya harus ada sejumlah besar unit, misalnya
dalam hal asuransi mobil, harus ada sejumlah besar mobil.
d) Kerugian
yang Terjadi Bersifat Kebetulan
Risiko yang ditanggung
oleh penanggung haruslah hanya bersifat kebetulan. Idealnya, tertanggung tidak
boleh memiliki kontrol atau pengaruh terhadap kejadian yang hendak
diasuransikan itu.
e) Kerugian
Tertentu
Umumnya perusahaan
asuransi berjanji akan membayar kerugian jika trjadi selama waktu tertentu dan
di tempat tertentu. Contoh, perjanjian ini mungkin menutup kerugian kebakaran
pada lokasi tertentu. Untuk berlakunya kntrak ini, haruslah dapat diketahui
“kapan” dan “dimana” kerugian itu terjadi.
f) Tidak
ada Risiko Catastrophe
Bila suatu perusahaan
asuransi menanggung sekelompok risiko, maka ia memperkirakan bahwa kelompok itu
secara keseluruhannya akan mengalami sesuatu kerugian. Akan tetapi, teori
asuransi menyatakan bahwa hanya sebagian kecil saja dari kelompok itu yang akan
menderita kerugian pada waktu yang sama.
DAFTAR PUSTAKA
Nanderimz,
Achi. 2011. Manajemen Resiko Keuangan.
Online
http://achinanderimz.blogspot.com/2011/07/manajemen-risiko-keuangan.html , diakses tanggal 25 November 2014
PT.
Perkebunan Nusantara VIII (Persero). 2013. Online
http://www.pn8.co.id/whistleblower/index.php?option=com_content&view=section&id=6&Itemid=78 , diakses tanggal 26 November 2014
Gustami,
Evi. 2011. Manajemen Resiko. Online https://evgust.wordpress.com/2011/11/21/manajemen-risiko/
, diakses tanggal 27 November 2014
Hasan,
Fakhrur Roji. 2014. Combined Assurance
sebagai Pengelolaan Risioko yang Terpadu. Online
https://fakhrurrojihasan.wordpress.com/tag/enterprise-risk-management/ ,
diakses tanggal 27 November 2014
SEMOGA BERMANFAAT *^_^* fauzi
KABAR BAIK!!!
BalasHapusNama saya Mia.S. Saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman sangat berhati-hati karena ada penipuan di mana-mana. Beberapa bulan yang lalu saya tegang finansial, dan putus asa, saya telah scammed oleh beberapa pemberi pinjaman online. Saya hampir kehilangan harapan sampai seorang teman saya merujuk saya ke pemberi pinjaman sangat handal disebut Ibu Cynthia yang meminjamkan pinjaman tanpa jaminan dari Rp800,000,000 (800 JUTA) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tekanan atau stres dengan tingkat bunga hanya 2%.
Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah saya diterapkan untuk dikirim langsung ke rekening saya tanpa penundaan. Karena aku berjanji padanya bahwa aku akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman dalam bentuk apapun, silahkan hubungi dia melalui emailnya: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com
Anda juga dapat menghubungi saya di email saya ladymia383@gmail.com dan miss Sety yang saya diperkenalkan dan diberitahu tentang Ibu Cynthia dia juga mendapat pinjaman dari Ibu Cynthia baru Anda juga dapat menghubungi dia melalui email nya: arissetymin@gmail.com Sekarang, semua yang saya lakukan adalah mencoba untuk bertemu dengan pembayaran pinjaman saya bahwa saya kirim langsung ke rekening bulanan.