iframe scrolling="no" frameborder="no" clocktype="html5" style="overflow:hidden;border:0;margin:0;padding:0;width:200px;height:200px;"src="http://www.clocklink.com/html5embed.php?clock=024&timezone=local&color=black&size=200&Title=&Message=&Target=&From=2016,1,1,0,0,0&Color=black">

Rabu, 29 April 2015

Evaluasi Pembelajaran Untuk Dunia Pendidikan



PENDAHULUAN


            Pendidikan adalah suatu proses yang bertujuan mengubah perilaku peserta didik sesuai dengan tujuan pendidikan yang di rumuskan dalam kurikulum. Dalam hubungan ini,evaluasi merupakan komponen kurikulum yang dirancang untuk mengungkapkan hasil dari suatu pendidikan yang ter manifestasi dalam perilaku peserta didik. Hilda Taba(1962:312) Mendefinisikan : “ Evaluation is the process of determining what these changes are and appraised them against the valuesrepresented in objectives to find out how far the objectives of education are being achieved: seperti hal nya pendidikan, maka evaluasi sebagai bagian dari proses yang berkesinambungan selama peserta didik tercatat sebagai siswa dari suatu institusi pendidikan.              .
Kedua, evaluasi dalam rangka mengugkapkan dampak dari suatu program bukan hanya untuk menyediakan informasi faktual yang berkaitan dengan sasaran program, melainkan juga pada saat yang bersamaan, mungkin menumbuhkan produk sampingan (by-products) yang disebut sebagai hidden curriculum(Zaiz,1976:8). Ketiga, evaluasi dalam rangka menyediakan informasi tentang kelemahan dan kekuatan dari suatu program melalui penilaian atas kelemahan dan kekuatan peserta didik dalam upaya mencapai tujuan belajar.Dapat terjadi suatu kurikulum atau suatu pola pembelajaran yang telah ditetapkan (yang semula diperkirakan dapat mendukung tercapainya tujuan belajar secara efektif) ternyata tidak mendukung pencapaian tujuan pembelajaran yang dimaksudkan.Untuk mengadakan penyempurnaan kurikulum diperlukan informasi tentang prasyarat pembelajaran dalam disiplin ilmu tertentu saerta penjelasan tentang penyebab kegagalan tersebut.Data evaluasi yang cermat berbentuk laporan diagnostik (diagnostic reporting) sangat membantu bagi pejabat pengambil keputusan untuk menetapkan kebijakan pernyempurnaan kurikulum.Dalam hubungan ini guru yang dalam peran rutinya hanya berfungsi sebagai fasilitator pembelajaran hendaknya difungsikan pula sebagai evaluator pembelajaran dan dilengkapi dengan kemampuan sebagai evaluator kurikulum.

Berdasarkan pada uraian latar belakang Evaluasi belajar dan pembelajaran dalam makalah ini penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1.      Apa yang dimaksud dengan evaluasi pembelajaran?
2.      Langkah  apa yang  perlu  ditempuh  dalam melaksanakan program pengajaran?
3.      Apa saja prinsip evaluasi dalam pembelajaran?
4.      Apa saja ciri evaluasi dalam pendidikan?

Tujuan evaluasi adalah untuk melihat dan mengetahui proses yang terjadi dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran memiliki tiga hal penting yaitu: input, transformasi, dan aoutput. Input adalah peserta didik yang telah dinilai kemampuanya dan siap menjalani proses pembelajaran. Transformasi adalah segala unsur yang terkait dengan proses pembelajaran yaitu : guru, media, dan bahan belajar, metode pengajaran, sarana penunjang, dan sistem administrasi. Sedangkan output adalah capaian yang di hasilkan dari proses belajar

BAB II

PEMBAHASAN


Evaluasi adalah proses sederhana memberikan/menetapkan nilai kepada sejumlah tujuan, kegiatan, keputusan, untuk kerja, proses, orang, objek (Davies, 198:3). Evaluasi merupakan suatu proses untuk menentukan nilai (Wand and Brown) .pengertian evaluasi lebih dipertegas lagi, dengan batasan sebagai proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kreteria tertentu ( Nana Sudjana, 1990:3). Dengan demikian evaluasi disimpulkan evaluasi merupakan proses sistematis untuk menentukan nilai sesuatu (tujuan, kegiatan, keputusan, unjuk kerja, proses, orang, objeck dll) berdasarkan kreteria tertentu melalui dengan penilaian.
Pengertian evaluasi belajar dan pembelajaran adalah prosesuntuk menentukan nilai belajar dan pembelajaran yang dilaksanakan, dengan melalui kegiatan penilaian atau pengukuran belajar dan pembelajaran.Sedangkan pengertian pengukuran dalam kegiatan belajaran dan pembelajaran dengan ukuran keberhasilan belajar dan pembelajaran yang telah ditentukan secara kuantitatif. Pengertian penilaian belajar dan pembelajaran adalah proses pembuatan keputusan nilai keberhasilan belajar dan pembelajaran secara kualitatif.
Evaluasi  hasil belajar pada hakekatnya merupakan suatu kegiatan untuk mengukur perubahan perilaku yang telah terjadi. Pada umumnya hasil belajar akan memberikan pengaruh dalam dua bentuk: (1) peserta akan mempunyai persepektif terhadap kekuatan dan kelemahan atas perilaku yang d

iinginkan; (2) mereka mendapatkan bahwa perilaku yang diinginkan itu telah meningkat baik setahap atau dua tahap, sehingga sekarang akan timbul lagi kesenjangan antara penampilan perilaku yang sekarang dengan               tingkah yang             diinginkan. Kesinambungan tersebut merupakan dinamika proses sepanjang hayat, dan n dan perkembangan zaman, dan hal tersebut perlu dievaluasi secara terusmenerus untuk mengetahui kebutuhan berikutnya.

2.2.1 Hal yang harus diperhatikan

Evaluasi atau penilaian pembelajaran biasanya dilaksanakan dengan cara menyelenggarakan ulangan harian dan ulangan umum. Guru harus mengetahui kompetensi peserta didik setelah pembelajaran dan pembentukan kompetensi, tetapi harus pula mengetahui bagaimana perubahan dan kemajuan perilaku peserta didik setelah proses pembelajaran. Dan itulah yang disebut dengan evaluasi hasil belajar peserta didik yang selanjutnya diberi istilah evaluasi atau penilaian.
(Hamalik,1995:159) mengemukakan bahwa evaluasi itu adalah keseluruhan kegiatan pengukuran (pengumpulan data dan informasi), pengolahan, penafsiran, dan pertimbangan untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar yang dicapai peserta didik setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Dalam hubungan dengan tes  perbuatan       (Leighbody,1996) mengemukakan elemen-elemen ketrampilan yang dapat diukur; (1) kualitas penyelesaian pekerjaan, (2) ketrampilan penggunaan alat-alat, (3) kemampuan menganalisis dan merencanakan prosedur kerja sampai selesai, (4) kemampuan mengambil keputusan berdasarkan aplikasi informasi yang diberikan, dan (5) kemampuan membaca, menggunakan diagram, gambar-gambar, dan simbol-simbol. Dalam pelaksanaannya elemen-elemen tersebut dapat dikembangkan dalam            format             tersebut.
           

2.2.2 Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran

Pembelajaran pada hakekatnya adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungan, sehingga terjadi perubahan perilaku kea rah yang lebih baik. Dalam interaksi terse

but banyak sekali faktor yang mempengaruhinya, baik faktor internal yang dating dari dalam diri individu, maupun faktor eksternal yang dating dari lingkungan. Dalam pembelajaran, tugas guru yang paling utama adalah mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi peserta didik. Evaluasi pembelajaran mencakup pre tes, evalusi proses, dan post tes. Ketiga hal tersebut dijelaskan berikut ini.
a.    Pre Tes (tes awal)
Pada umumnya pelaksanan proses pembelajaran dimulai dengan pre tes. Pre tes ini memiliki banyak kegunaan dalam menjajagi proses pembelajaran yang akan dilaksanakan. Oleh karena itu pre tes memegang peranan yang cukup penting dalam proses pembelajaran. Fungsi pre tes ini antara lain       dapat dikemukakan sebagai berikut :
1)        Untuk menyiapkan peserta didik dalam proses belajar, karena dengan pre tes maka pikiran mereka akan terfokus pada soal-soal yang harus mereka jawab/kerjakan.
2)        Untuk mengetahui tingkat kemajuan peserta didik sehubugan dengan proses pembelajaran yang dilakukan. Hal ini dapat dilakukan          dengan membandingkan hsil pre tes dengan post tes
3)        Untuk mengetahui kemampuan awal yang telah dimiliki peserta didik mengenai bahan ajaran yang akan dijadikan topik dalam proses pembelajaran
4)        Untuk mengetahui darimana seharusnya proses pembelajaran dimulai, tujuan-tujuan mana yang telah dikuasai peserta didik, dan tujuan-tujuan mana yang perlu mendapat penekanan dan perhatian khusus.
Untuk mencapai fungsi yang ketiga dan keempat maka hasil pe tes harus segera diperiksa, sebelum pelaksanaan proses pembelajaran inti dilaksanakan(sebelum peserta didik mempelajari modul). Pemeriksaan ini harus dilakukan secara cepat dan cermat, jangan sampai mengganggu suasana belajar, dan jangan sampai mengalihkan perhatian peserta didik.Untuk itu, pada watu memeriksa pre tes perlu diberikan kegiatan lain, misalnya membaca hand out, atau text books. Dalam hal ini pre tes sebaiknya dilakukan secara tertulis, meskipun bias saja dilaksanakan secara lisan atau perbuatan.

b.                  Evaluasi Proses
            Evaluasi proses dimaksudkan untuk menilai kualitas pembelajaran dan pembentukan kompetensi dasar pad peserta didik, termasuk bagaimana tujuan-tujuan belajar direalisasikan.Kualitas pembelajaran dapat dilihat dari segi proses dan dari segi hasil.
Dari segi proses, pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar (75%) peserta didik terlibat secara aktif, baik fisik, mental, maupun sosial dalam proses pembelajaran, di samping menunjukkan kegairahan belajar yang tinggi, semangat belajar yang besar, dan rasa percaya pada diri sendiri. Sedangkan dari segi hasil, proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan perilaku yang positif pada diri peserta didik seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar (75%).Post Test
Pada umumnya pelaksanaan pembelajaran diakhiri dengan post tes. Sama halnya dengan pre tes, post tes juga memiliki banyak kegunaan, terutama dalam melihat keberhasilan pembelajaran.




Evaluasi Pembelajaran dalam Kurikulum 2004
Dalam kurikulum 2004 yang berbasis kompetensi, evaluasi pembelajaran harus ditujukan untuk mengetahui tercapai tidaknya kompetensi dasar yang telah ditetapkan.Dengan kompetensi dasar ini dapat diketahui tingkat penguasaan materi standar oleh peserta didik, baik yang menyangkut aspek intelektual, sosial, emosional, spiritual, kreatifitas, dan moral.Evaluasi dapat dilakukan erhadap program, proses dan hasil belajar.
A.Pelaksanaan Program Pengajaran
Berbicara tentang pelaksanaan program pengajaran,pertanyaan-pertanyaan yang timbul dan perlu memperoleh jawabanya adalah sebagai berikut:
-Langkah langkah pokok apa saja yang perlu di tempuh dalam melaksanakan program pengajaran?
-Tujuan dan pokok kegiatan apa saja yang perlu di laksanakan  dalam setiap langkah?
Ada 4 langkah pokok yang di lakukan dalam keseluruhan proses program pengajaran,yaitu:
1.Evaluasi Awal
Evaluasi awal atu preetest di lakukan sebelum pelajaran       di berikan.Tujuannya adalah untuk mengetahui kemampuan awal siswa mengenai pelajaran yang bersangkutan.Ja

di guru akan dapat menentukan cara penyampaian yang akan di tempuhnya nanti.Dan juga guru dapat melihat hasil yang benar benar di capai melalui program yag di laksanakannya,setelah membandingkannya dengan hasil evaluasi akhir.
2. Pelaksanaan Pengajaran
Setelah evaluasi awal di lakukan,langkah berikutnya adalah melaksanakan pengajaran sesuai dengan langkah langkah/kegiatan belajar mengajar yang telah di rencanakan.Kegiatan evaluasi antara         lain dalam bentuk ,kuis,            tugas-tugas,observasi,dan bertanya lngsung kepada siswa tentang pelajaran yang sedang di sajikan,apakah sudah jelas,dan sebagainya.Dari kegiatan evaluasi ini ,guru dapat mengetahui bagian bagian mana dari materi yang belum di pahami siswa.
            Atas dasar evaluasi,guru dapat melakukan pebaikan/penyesuaian,antara lain menjelaskan kembali bahan bahan yang belum sepenuhnya di pahami oleh siswa,dengan cara yang berbeda.
3.Evaluasi akhir
            Setelah pengajaran,maka saatnya bagi guru untuk melakukan evaluasi akhir atau post-test,dengan menggunakan tes yang sama atau setara dengan yang di gunakan pada evaluasi awal.Fungsinya untuk memperoleh gambaran tentang kemampuan yang di capai siswa pada akhir pengajaran.
4.Tindak lanjut
            Berdasrkan hasil-hasil evaluasi yang telah di lakukan ,guru dapat merencanakan kegiatan tindak lanjut baik berupa perbaikan (remedial)bagi siswa-siswa tertentu,maupun berupa penyempurnaan program pengajaran,sebab jika tidak.kegiatan evaluasi yang di lakukan tidak akan ada banyak gunanya.
B.Evaluasi Pengajaran
1. Fungsi Evalu

            Dalam kaitan fungsi pertama evaluasi,yaitu melihat efektifitas program pengajaran cara yang banyak dilakukan ialah melalui tes yang di berikan pada awal dan pada akhir program (lihat evaluasi awal dan evaluasi akhir).
            Dalam kaitan dengan fungsi kedua evaluasi,yaitu mengidentifikasi bagian-bagian program yang perlu di perbaiki,cara yang di gunakan meliputi baik tes maupun notes seperti kuis,tugas tugas,observasi dll.Hasilnya dapat memberi petunjuk tentang bagian –bagian mana dari bahan pelajaran yang belum di pahamu oleh siswa-siswa
3.Cara Pengolahan Hasil Evaluasi
            Ada dua cara pengolahan hasil evaluasi,yaitu:
1.        Pengolahan secara keseluruhan
            Cara pengolahan ini di lakukan dengan membandingkan nilai rata rata awal dan akhir,untuk melihat tingkat evektifitas yang di capai program pengajaran yang bersangkutan,selain itu dapat pula di lihat beberapa skor yang di capai setiap siswa dalam tes,khususnya tes akhir untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa.
2.        Pengolahan Bagian demi Bagian
            Cara pengolahan ini di lakukan terhadap hasil tes yang di capai siswa soal demi soal,terutama pada tes akhir,untuk mengetahui berapa persen siswa yang betul dan alah dalam setiap soal.Dari hasil pengolahan soal demi soal,guru dapat memperolah gambaran tentang bagian-bagian mana dari materi yang belum di kuasai oleh sebagian besar siswa.
4.Penggunaan Hasil Evaluasi
            Di antara berbagai kemungkinan penggunaan hasil evaluasi yang kita peroleh,ada dua kemungkinan penggunaan yang akan di bahas dalam bagian ini:
a.       Untuk Kepentingan Pengelolaan Siswa                                            
            Hasil evaluasi yang telah di peroleh dapaat di gunakan untuk merencanakan program-program perbaikan  (remedial) yang di perlukan untuk semua atau sebagian siswa tertentu.Data mengenai tingkat penguasaan siswa terhadap

b.      yang ingin di capai dalam suatu program pengjaran dapat di jadikan dasar untuk menentukan siswa mana yang memerlukan dan siswa mana yang tidak memerlukan remedial dalam program pengajaran tersebut.
c.       Untuk Kepentingan Perbaikan Program
            Di samping untuk kepentingan pengelolaan siswa,hasil evaluasi dapat di gunakan untuk kepentingan perbaikan program.Dengan menggabungkan hasil evaluasi (hasil tes dan hasil evaluasi proses) guru di harapkan dapat memperbaiki bagian-bagian tertentu dari program pengajaran yang masih mengandung kelemahan,berdasarkan data-data hasil evaluasi yang telah di lakukan.
            Sebagai penutup dari uraian tentang penggunaan hasil evaluasi,ada dua hal yang ingin di tekankan untuk mendapatkan perhatian:
1.      Jika bagian-bagian tertentu dari materi pelajaran tidak di pahami hanya oleh sebagian kecil siswa,guru tidak perlu memperbaiki program melainkan cukup memberikan kegiatan remedial bagi siswa siswa yang bersangkutan.
2.      Jika bagian-bagian tertentu dari materi pelajaran tidak di pahami oleh sebagian besar atau semua siswa,tampaknya di perlukan perbaikan terhadap program pengajaran,khususnya yang berkaitan dengan bagian-bagian yang sulit di pahami tersebut.

            Ada satu prinsip umum dan penting dalam kegiatan evaluasi, yaitu adanya triangulasi atau hubungan erat tiga komponen, yaitu :
a.       Tujuan pembelajaran
b.      Kegiatan pembelajaran atau KBM
c.       Evaluasi
                                   

a.       Kegiatan belajar-mengajar yang dirancang dalam bentuk rencana mengajar disusun oleh guru dengan mengacu pada tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian, anak panah yang menunjukkan hubungan antara keduanya mengarah pada tujuan dengan makna bahwa KBM mengacu pada tujuan, tetapi juga mengarah dari tujuan ke KBM, menunjukkan langkah dari tujuan dilanjutkan pemikirannya ke KBM.
b.      Hubungan antara Tujuan dengan Evaluasi
Evaluasi adalah kegiatan pengumpulan data untuk mengukur sejauh mana tujuan sudah tercapai.Dengan makna demikian maka anak panah berasal dari evaluasi menuju ke tujuan. Di lain sisi, jika dilihat dari langkah, dalam menyusun evaluasi ia mengacu pada tujuan yang sudah dirumuskan.
c.       Hubungan antara KBM dengan Evaluasi
Seperti yang sudah disebutkan dalam nomor (1) KBM dirancang dan disusun dengan mengacu pada tujuan yang telah dirumuskan.Telah disebutkan pula dalam nomor (2) bahwa alat evaluasi juga disusun dengan mengacu pada tujuan.Selain mengacu pada tujuan, evaluasi juga harus mengacu atau disesuaikan dengan KBM yang      dilaksanakan.

2.4       Ciri-ciri Evaluasi dalam Pendidikan

            Ciri-ciri evaluasi dalam pendidikan, antara lain :
a.       Ciri pertama yaitu bahwa penilaian dilakukan secara tidak langsung. Dalam contoh ini, akan mengukur kepandaian melalui ukuran kemampuan menyelesaikan soal-soal.
b.      Ciri kedua yaitu penggunaan ukuran kuantitatif. Penilaian pendidikan bersifat kuantitatif artinya menggunakan simbol bilangan sebagai hasil pertama pengukuran. Setelah itu diinterprestasikan ke bentuk kualitatif.
c.       Ciri ketiga yaitu bahwa penilaian pendidikan menggunakan unit-unit atau satuan-satuan yang tetap karena IQ105 termasuk anak normal. Anak lain yang hasil pengukuran IQ-nya 80, menurut unit ukurannya termasuk anak dungu.
d.      Ciri keempat yaitu bersifat relatif, artinya tidak sama atau tidak selalu

BAB III

PENUTUP

 

3.1  Kesimpulan

Jadi, pada dasarnya peserta didik memiliki tiga ranah keluaran belajar, yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.Dalam setiap pembelajaran, ranah ini diharapkan oleh pendidik dapat berkembang dengan baik.Untuk mengetahui bagaimana perkembangan ketiga ranah itu, maka dilakukanlah kegiatan evaluasiKegiatan evaluasi tak dapat dilakukan tanpa prosedur yang jelas.Ada prinsip-prinsip evaluasi yang sepatutnya diterapkan oleh peserta didik. Tanpa mengikuti prinsip ini dikhawatirkan hasil evaluasi tidak akan valid, tidak reliabilitas, tidak objektif, dan tidak praktis menggambarkan kemampuan belajar peserta didik.Secara umum, kegunaan data evaluasi adalah             sebagai dasar   untuk mengambil sebuah keputusan dan secara khusus dapat dirinci sebagai berikut:
Hasil yang diperoleh dari berbagai teknik evaluasi seperti tes intelegensi, achievement test, attitude test, catatan observasi, catatan harian, interest inventories, dan catatan kumulatif dapat digunakan. (4) Penyelidikan : Hasil yang diperoleh digunakan untuk menyelidiki apakah ada ketidaksesuaian atau ketidakberesan dalam program, baik dari segi siswa, guru, kurikulum, ataupun lainnya.


DAFTAR RUJUKAN


Reksoatmadjo,Tedjo,Narsoyo. 2010. Pengembangan Kurikulum Pendidikan. Bandung: Rafika Aditama
Ibrahim, R. & S, Nana,Syaodih. 2010. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: PT. Raineka Cipta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar