PENDAHULUAN
Pendidikan
adalah suatu proses yang bertujuan mengubah perilaku peserta didik sesuai
dengan tujuan pendidikan yang di rumuskan dalam kurikulum. Dalam hubungan ini,evaluasi
merupakan komponen kurikulum yang dirancang untuk mengungkapkan hasil dari
suatu pendidikan yang ter manifestasi dalam perilaku peserta didik. Hilda Taba(1962:312)
Mendefinisikan : “ Evaluation is the
process of determining what these changes are and appraised them against the valuesrepresented in objectives to find out how far the
objectives of education are being achieved: seperti hal nya pendidikan,
maka evaluasi sebagai bagian dari proses yang berkesinambungan selama peserta
didik tercatat sebagai siswa dari suatu institusi pendidikan. .
Kedua, evaluasi dalam
rangka mengugkapkan dampak dari suatu program bukan hanya untuk menyediakan
informasi faktual yang berkaitan dengan sasaran program, melainkan juga pada
saat yang bersamaan, mungkin menumbuhkan produk sampingan (by-products) yang
disebut sebagai hidden curriculum(Zaiz,1976:8). Ketiga, evaluasi dalam
rangka menyediakan informasi tentang kelemahan dan kekuatan dari suatu program
melalui penilaian atas kelemahan dan kekuatan peserta didik dalam upaya
mencapai tujuan belajar.Dapat terjadi suatu kurikulum atau suatu pola
pembelajaran yang telah ditetapkan (yang semula diperkirakan dapat mendukung
tercapainya tujuan belajar secara efektif) ternyata tidak mendukung pencapaian
tujuan pembelajaran yang dimaksudkan.Untuk mengadakan penyempurnaan kurikulum
diperlukan informasi tentang prasyarat pembelajaran dalam disiplin ilmu
tertentu saerta penjelasan tentang penyebab kegagalan tersebut.Data evaluasi
yang cermat berbentuk laporan diagnostik (diagnostic
reporting) sangat membantu bagi pejabat pengambil keputusan untuk
menetapkan kebijakan pernyempurnaan kurikulum.Dalam hubungan ini guru yang
dalam peran rutinya hanya berfungsi sebagai fasilitator pembelajaran hendaknya
difungsikan pula sebagai evaluator pembelajaran dan dilengkapi dengan kemampuan
sebagai evaluator kurikulum.
Berdasarkan
pada uraian latar belakang Evaluasi
belajar dan pembelajaran dalam makalah ini penulis merumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Apa yang
dimaksud dengan evaluasi pembelajaran?
2. Langkah apa yang
perlu ditempuh dalam
melaksanakan program pengajaran?
3. Apa saja
prinsip evaluasi dalam pembelajaran?
4. Apa saja
ciri evaluasi dalam pendidikan?
Tujuan
evaluasi adalah untuk melihat dan mengetahui proses yang terjadi dalam proses
pembelajaran. Proses pembelajaran memiliki tiga hal penting yaitu: input,
transformasi, dan aoutput. Input adalah peserta didik yang telah dinilai
kemampuanya dan siap menjalani proses pembelajaran. Transformasi adalah segala
unsur yang terkait dengan proses pembelajaran yaitu : guru, media, dan bahan
belajar, metode pengajaran, sarana penunjang, dan sistem administrasi.
Sedangkan output adalah capaian yang di hasilkan dari proses belajar
BAB II
PEMBAHASAN
Evaluasi
adalah proses sederhana memberikan/menetapkan nilai kepada sejumlah tujuan,
kegiatan, keputusan, untuk kerja, proses, orang, objek (Davies, 198:3).
Evaluasi merupakan suatu proses untuk menentukan nilai (Wand and Brown)
.pengertian evaluasi lebih dipertegas lagi, dengan batasan sebagai proses
memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu
kreteria tertentu ( Nana Sudjana, 1990:3). Dengan demikian evaluasi disimpulkan
evaluasi merupakan proses sistematis untuk menentukan nilai sesuatu (tujuan,
kegiatan, keputusan, unjuk kerja, proses, orang, objeck dll) berdasarkan
kreteria tertentu melalui dengan penilaian.
Pengertian
evaluasi belajar dan pembelajaran adalah prosesuntuk menentukan nilai belajar
dan pembelajaran yang dilaksanakan, dengan melalui kegiatan penilaian atau
pengukuran belajar dan pembelajaran.Sedangkan pengertian pengukuran dalam
kegiatan belajaran dan pembelajaran dengan ukuran keberhasilan belajar dan pembelajaran
yang telah ditentukan secara kuantitatif. Pengertian penilaian belajar dan
pembelajaran adalah proses pembuatan keputusan nilai keberhasilan belajar dan
pembelajaran secara kualitatif.
Evaluasi hasil belajar pada hakekatnya merupakan suatu
kegiatan untuk mengukur perubahan perilaku yang telah terjadi. Pada umumnya
hasil belajar akan memberikan pengaruh dalam dua bentuk: (1) peserta akan
mempunyai persepektif terhadap kekuatan dan kelemahan atas perilaku yang d
iinginkan;
(2) mereka mendapatkan bahwa perilaku yang diinginkan itu telah meningkat baik
setahap atau dua tahap, sehingga sekarang akan timbul lagi kesenjangan antara
penampilan perilaku yang sekarang dengan tingkah
yang diinginkan. Kesinambungan
tersebut merupakan dinamika proses sepanjang hayat, dan n dan perkembangan
zaman, dan hal tersebut perlu dievaluasi secara terusmenerus untuk mengetahui
kebutuhan berikutnya.
2.2.1 Hal yang harus diperhatikan
Evaluasi atau penilaian
pembelajaran biasanya dilaksanakan dengan cara menyelenggarakan ulangan harian
dan ulangan umum. Guru harus mengetahui kompetensi peserta didik setelah
pembelajaran dan pembentukan kompetensi, tetapi harus pula mengetahui bagaimana
perubahan dan kemajuan perilaku peserta didik setelah proses pembelajaran. Dan
itulah yang disebut dengan evaluasi hasil belajar peserta didik yang
selanjutnya diberi istilah evaluasi atau
penilaian.
(Hamalik,1995:159) mengemukakan bahwa evaluasi itu adalah keseluruhan kegiatan pengukuran (pengumpulan data dan informasi), pengolahan, penafsiran, dan pertimbangan untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar yang dicapai peserta didik setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
(Hamalik,1995:159) mengemukakan bahwa evaluasi itu adalah keseluruhan kegiatan pengukuran (pengumpulan data dan informasi), pengolahan, penafsiran, dan pertimbangan untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar yang dicapai peserta didik setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Dalam
hubungan dengan tes perbuatan (Leighbody,1996) mengemukakan
elemen-elemen ketrampilan yang dapat diukur; (1) kualitas penyelesaian
pekerjaan, (2) ketrampilan penggunaan alat-alat, (3) kemampuan menganalisis dan
merencanakan prosedur kerja sampai selesai, (4) kemampuan mengambil keputusan
berdasarkan aplikasi informasi yang diberikan, dan (5) kemampuan membaca,
menggunakan diagram, gambar-gambar, dan simbol-simbol. Dalam pelaksanaannya
elemen-elemen tersebut dapat dikembangkan dalam format tersebut.
2.2.2 Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran
Pembelajaran pada
hakekatnya adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungan,
sehingga terjadi perubahan perilaku kea rah yang lebih baik. Dalam interaksi
terse
but banyak sekali
faktor yang mempengaruhinya, baik faktor internal yang dating dari dalam diri
individu, maupun faktor eksternal yang dating dari lingkungan. Dalam
pembelajaran, tugas guru yang paling utama adalah mengkondisikan lingkungan
agar menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi peserta didik. Evaluasi
pembelajaran mencakup pre tes, evalusi proses, dan post tes. Ketiga hal
tersebut dijelaskan berikut ini.
a.
Pre
Tes (tes awal)
Pada
umumnya pelaksanan proses pembelajaran dimulai dengan pre tes. Pre tes ini
memiliki banyak kegunaan dalam menjajagi proses pembelajaran yang akan
dilaksanakan. Oleh karena itu pre tes memegang peranan yang cukup penting dalam
proses pembelajaran. Fungsi pre tes ini antara lain dapat dikemukakan sebagai berikut :
1)
Untuk menyiapkan peserta didik dalam
proses belajar, karena dengan pre tes maka pikiran mereka akan terfokus pada
soal-soal yang harus mereka jawab/kerjakan.
2)
Untuk mengetahui tingkat kemajuan
peserta didik sehubugan dengan proses pembelajaran yang dilakukan. Hal ini
dapat dilakukan dengan
membandingkan hsil pre tes dengan post tes
3)
Untuk mengetahui kemampuan awal yang
telah dimiliki peserta didik mengenai bahan ajaran yang akan dijadikan topik
dalam proses pembelajaran
4)
Untuk mengetahui darimana seharusnya
proses pembelajaran dimulai, tujuan-tujuan mana yang telah dikuasai peserta
didik, dan tujuan-tujuan mana yang perlu mendapat penekanan dan perhatian
khusus.
Untuk mencapai fungsi
yang ketiga dan keempat maka hasil pe tes harus segera diperiksa, sebelum
pelaksanaan proses pembelajaran inti dilaksanakan(sebelum peserta didik
mempelajari modul). Pemeriksaan ini harus dilakukan secara cepat dan cermat,
jangan sampai mengganggu suasana belajar, dan jangan sampai mengalihkan
perhatian peserta didik.Untuk itu, pada watu memeriksa pre tes perlu diberikan
kegiatan lain, misalnya membaca hand out, atau text books. Dalam hal ini pre
tes sebaiknya dilakukan secara tertulis, meskipun bias saja dilaksanakan secara
lisan atau perbuatan.
b.
Evaluasi
Proses
Evaluasi proses dimaksudkan untuk menilai kualitas pembelajaran dan pembentukan kompetensi dasar pad peserta didik, termasuk bagaimana tujuan-tujuan belajar direalisasikan.Kualitas pembelajaran dapat dilihat dari segi proses dan dari segi hasil.
Evaluasi proses dimaksudkan untuk menilai kualitas pembelajaran dan pembentukan kompetensi dasar pad peserta didik, termasuk bagaimana tujuan-tujuan belajar direalisasikan.Kualitas pembelajaran dapat dilihat dari segi proses dan dari segi hasil.
Dari
segi proses, pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya
atau setidak-tidaknya sebagian besar (75%) peserta didik terlibat secara aktif,
baik fisik, mental, maupun sosial dalam proses pembelajaran, di samping
menunjukkan kegairahan belajar yang tinggi, semangat belajar yang besar, dan
rasa percaya pada diri sendiri. Sedangkan dari segi hasil, proses pembelajaran
dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan perilaku yang positif pada diri
peserta didik seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar (75%).Post Test
Pada
umumnya pelaksanaan pembelajaran diakhiri dengan post tes. Sama halnya dengan
pre tes, post tes juga memiliki banyak kegunaan, terutama dalam melihat
keberhasilan pembelajaran.
Evaluasi
Pembelajaran dalam Kurikulum 2004
Dalam
kurikulum 2004 yang berbasis kompetensi, evaluasi pembelajaran harus ditujukan
untuk mengetahui tercapai tidaknya kompetensi dasar yang telah
ditetapkan.Dengan kompetensi dasar ini dapat diketahui tingkat penguasaan materi
standar oleh peserta didik, baik yang menyangkut aspek intelektual, sosial,
emosional, spiritual, kreatifitas, dan moral.Evaluasi dapat dilakukan erhadap
program, proses dan hasil belajar.
A.Pelaksanaan
Program Pengajaran
Berbicara
tentang pelaksanaan program pengajaran,pertanyaan-pertanyaan yang timbul dan
perlu memperoleh jawabanya adalah sebagai berikut:
-Langkah
langkah pokok apa saja yang perlu di tempuh dalam melaksanakan program
pengajaran?
-Tujuan
dan pokok kegiatan apa saja yang perlu di laksanakan dalam setiap langkah?
Ada
4 langkah pokok yang di lakukan dalam keseluruhan proses program
pengajaran,yaitu:
1.Evaluasi
Awal
Evaluasi
awal atu preetest di lakukan sebelum
pelajaran di berikan.Tujuannya
adalah untuk mengetahui kemampuan awal siswa mengenai pelajaran yang
bersangkutan.Ja
di
guru akan dapat menentukan cara penyampaian yang akan di tempuhnya nanti.Dan
juga guru dapat melihat hasil yang benar benar di capai melalui program yag di
laksanakannya,setelah membandingkannya dengan hasil evaluasi akhir.
2.
Pelaksanaan Pengajaran
Setelah
evaluasi awal di lakukan,langkah berikutnya adalah melaksanakan pengajaran
sesuai dengan langkah langkah/kegiatan belajar mengajar yang telah di
rencanakan.Kegiatan evaluasi antara lain
dalam bentuk ,kuis, tugas-tugas,observasi,dan
bertanya lngsung kepada siswa tentang pelajaran yang sedang di sajikan,apakah
sudah jelas,dan sebagainya.Dari kegiatan evaluasi ini ,guru dapat mengetahui
bagian bagian mana dari materi yang belum di pahami siswa.
Atas
dasar evaluasi,guru dapat melakukan pebaikan/penyesuaian,antara lain
menjelaskan kembali bahan bahan yang belum sepenuhnya di pahami oleh
siswa,dengan cara yang berbeda.
3.Evaluasi
akhir
Setelah
pengajaran,maka saatnya bagi guru untuk melakukan evaluasi akhir atau
post-test,dengan menggunakan tes yang sama atau setara dengan yang di gunakan
pada evaluasi awal.Fungsinya untuk memperoleh gambaran tentang kemampuan yang
di capai siswa pada akhir pengajaran.
4.Tindak
lanjut
Berdasrkan hasil-hasil evaluasi yang
telah di lakukan ,guru dapat merencanakan kegiatan tindak lanjut baik berupa
perbaikan (remedial)bagi siswa-siswa
tertentu,maupun berupa penyempurnaan program pengajaran,sebab jika
tidak.kegiatan evaluasi yang di lakukan tidak akan ada banyak gunanya.
B.Evaluasi
Pengajaran
1.
Fungsi Evalu
Dalam kaitan fungsi pertama
evaluasi,yaitu melihat efektifitas program pengajaran cara yang banyak
dilakukan ialah melalui tes yang di berikan pada awal dan pada akhir program
(lihat evaluasi awal dan evaluasi akhir).
Dalam kaitan dengan fungsi kedua
evaluasi,yaitu mengidentifikasi bagian-bagian program yang perlu di
perbaiki,cara yang di gunakan meliputi baik tes maupun notes seperti kuis,tugas
tugas,observasi dll.Hasilnya dapat memberi petunjuk tentang bagian –bagian mana
dari bahan pelajaran yang belum di pahamu oleh siswa-siswa
3.Cara
Pengolahan Hasil Evaluasi
Ada dua cara pengolahan hasil
evaluasi,yaitu:
1.
Pengolahan secara keseluruhan
Cara pengolahan ini di lakukan dengan membandingkan nilai
rata rata awal dan akhir,untuk melihat tingkat evektifitas yang di capai
program pengajaran yang bersangkutan,selain itu dapat pula di lihat beberapa
skor yang di capai setiap siswa dalam tes,khususnya tes akhir untuk mengetahui
tingkat penguasaan siswa.
2.
Pengolahan Bagian demi Bagian
Cara pengolahan ini di lakukan
terhadap hasil tes yang di capai siswa soal demi soal,terutama pada tes
akhir,untuk mengetahui berapa persen siswa yang betul dan alah dalam setiap
soal.Dari hasil pengolahan soal demi soal,guru dapat memperolah gambaran
tentang bagian-bagian mana dari materi yang belum di kuasai oleh sebagian besar
siswa.
4.Penggunaan
Hasil Evaluasi
Di
antara berbagai kemungkinan penggunaan hasil evaluasi yang kita peroleh,ada dua
kemungkinan penggunaan yang akan di bahas dalam bagian ini:
a. Untuk
Kepentingan Pengelolaan Siswa
Hasil evaluasi yang telah di peroleh dapaat di gunakan untuk
merencanakan program-program perbaikan
(remedial) yang di perlukan untuk semua atau sebagian siswa
tertentu.Data mengenai tingkat penguasaan siswa terhadap
b. yang
ingin di capai dalam suatu program pengjaran dapat di jadikan dasar untuk
menentukan siswa mana yang memerlukan dan siswa mana yang tidak memerlukan
remedial dalam program pengajaran tersebut.
c.
Untuk Kepentingan Perbaikan Program
Di
samping untuk kepentingan pengelolaan siswa,hasil evaluasi dapat di gunakan
untuk kepentingan perbaikan program.Dengan menggabungkan hasil evaluasi (hasil
tes dan hasil evaluasi proses) guru di harapkan dapat memperbaiki bagian-bagian
tertentu dari program pengajaran yang masih mengandung kelemahan,berdasarkan
data-data hasil evaluasi yang telah di lakukan.
Sebagai
penutup dari uraian tentang penggunaan hasil evaluasi,ada dua hal yang ingin di
tekankan untuk mendapatkan perhatian:
1.
Jika bagian-bagian tertentu dari materi
pelajaran tidak di pahami hanya oleh sebagian kecil siswa,guru tidak perlu
memperbaiki program melainkan cukup memberikan kegiatan remedial bagi siswa
siswa yang bersangkutan.
2.
Jika bagian-bagian tertentu dari materi
pelajaran tidak di pahami oleh sebagian besar atau semua siswa,tampaknya di
perlukan perbaikan terhadap program pengajaran,khususnya yang berkaitan dengan
bagian-bagian yang sulit di pahami tersebut.
Ada satu prinsip
umum dan penting dalam kegiatan evaluasi, yaitu adanya triangulasi atau
hubungan erat tiga komponen, yaitu :
a.
Tujuan pembelajaran
b.
Kegiatan pembelajaran atau KBM
c.
Evaluasi
a.
Kegiatan belajar-mengajar yang dirancang
dalam bentuk rencana mengajar disusun oleh guru dengan mengacu pada tujuan yang
hendak dicapai. Dengan demikian, anak panah yang menunjukkan hubungan antara
keduanya mengarah pada tujuan dengan makna bahwa KBM mengacu pada tujuan,
tetapi juga mengarah dari tujuan ke KBM, menunjukkan langkah dari tujuan
dilanjutkan pemikirannya ke KBM.
b.
Hubungan antara Tujuan dengan Evaluasi
Evaluasi
adalah kegiatan pengumpulan data untuk mengukur sejauh mana tujuan sudah
tercapai.Dengan makna demikian maka anak panah berasal dari evaluasi menuju ke
tujuan. Di lain sisi, jika dilihat dari langkah, dalam menyusun evaluasi ia
mengacu pada tujuan yang sudah dirumuskan.
c.
Hubungan antara KBM dengan Evaluasi
Seperti yang
sudah disebutkan dalam nomor (1) KBM dirancang dan disusun dengan mengacu pada
tujuan yang telah dirumuskan.Telah disebutkan pula dalam nomor (2) bahwa alat
evaluasi juga disusun dengan mengacu pada tujuan.Selain mengacu pada tujuan,
evaluasi juga harus mengacu atau disesuaikan dengan KBM yang dilaksanakan.
2.4 Ciri-ciri Evaluasi dalam Pendidikan
Ciri-ciri
evaluasi dalam pendidikan, antara lain :
a.
Ciri pertama yaitu bahwa penilaian
dilakukan secara tidak langsung. Dalam contoh ini, akan mengukur kepandaian
melalui ukuran kemampuan menyelesaikan soal-soal.
b.
Ciri kedua yaitu penggunaan ukuran
kuantitatif. Penilaian pendidikan bersifat kuantitatif artinya menggunakan
simbol bilangan sebagai hasil pertama pengukuran. Setelah itu
diinterprestasikan ke bentuk kualitatif.
c.
Ciri ketiga yaitu bahwa penilaian
pendidikan menggunakan unit-unit atau satuan-satuan yang tetap karena IQ105
termasuk anak normal. Anak lain yang hasil pengukuran IQ-nya 80, menurut unit
ukurannya termasuk anak dungu.
d.
Ciri keempat yaitu bersifat relatif,
artinya tidak sama atau tidak selalu
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jadi,
pada dasarnya peserta didik memiliki tiga ranah keluaran belajar, yaitu ranah
kognitif, afektif, dan psikomotor.Dalam setiap pembelajaran, ranah
ini diharapkan oleh pendidik dapat berkembang dengan baik.Untuk mengetahui bagaimana
perkembangan ketiga ranah itu, maka dilakukanlah kegiatan evaluasiKegiatan
evaluasi tak dapat dilakukan tanpa prosedur yang jelas.Ada prinsip-prinsip
evaluasi yang sepatutnya diterapkan oleh peserta didik. Tanpa mengikuti prinsip
ini dikhawatirkan hasil evaluasi tidak akan valid, tidak reliabilitas, tidak
objektif, dan tidak praktis menggambarkan kemampuan belajar peserta didik.Secara umum, kegunaan data
evaluasi adalah sebagai dasar untuk mengambil sebuah keputusan dan secara
khusus dapat dirinci sebagai berikut:
Hasil yang diperoleh dari berbagai teknik evaluasi seperti tes intelegensi,
achievement test, attitude test, catatan observasi, catatan harian, interest
inventories, dan catatan kumulatif dapat digunakan. (4) Penyelidikan :
Hasil yang diperoleh digunakan untuk menyelidiki apakah ada ketidaksesuaian
atau ketidakberesan dalam program, baik dari segi siswa, guru, kurikulum,
ataupun lainnya.
DAFTAR RUJUKAN
Reksoatmadjo,Tedjo,Narsoyo.
2010. Pengembangan Kurikulum Pendidikan.
Bandung: Rafika Aditama
Ibrahim,
R. & S, Nana,Syaodih. 2010. Perencanaan
Pengajaran. Jakarta: PT. Raineka Cipta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar